| Nama : Lina Septiawati NPM : 20207659 Kelas : 3EB06 Riset Akuntansi Sumber : http://ojs.lib.unair.ac.id/index.php/JEB/article/viewFile/1790/1780
Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN GO- |
| PUBLIC DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTINOMIAL |
| LOGIT |
| Luciana Spica Almilia |
| STIE Perbanas Surabaya |
| Abstract |
| This research aims at providing empirical evidance on factors that affect financialy |
| distressed firms. This study examines the role of financial ratio in predicting the |
| accurance of financial distress in the context of Jakarta Stock Exchange. |
| The samples consist of 43 firms with positive net income, positive equity book value |
| and still listed until 2001; 14 firms with negative income from 2000 to 2001 and still listed; |
| and 24 firms with negative income and negative equity book value from 2000 to 2001 and |
| still listed. Multinomial logit regression is used to test the hypothesis. It is hypothised that |
| financial ratio from statements of income, balance sheet and statements of cash flow can |
| use to predict financial distress firms. This study use three models to examine examines |
| the role of financial ratio in predicting the accurance of financial distress in the context of |
| Jakarta Stock Exchange The finding of this research that financial ratio from statements |
| of income, balance sheet and statements of cash flow (CATA, TLTA, NFATA, CFFOCL, |
| CFFOTS and CFFOTL) are significant variables determining financialy distressed firms. |
| Keywords: financial distress, financial ratio, statements of income, balance sheet, |
| statements of cash flow, multinomial logit. |
| LATAR BELAKANG PENELITIAN |
| Model sistem peringatan untuk mengantisipasi adanya financial distress perlu untuk |
| dikembangkan, karena model ini dapat digunakan sebagai sarana untuk |
| mengidentifikasikan bahkan memperbaiki kondisi sebelum sampai pada kondisi krisis atau |
| kebangkrutan. Plat dan Plat (2002) mendefinisikan financial distress sebagai tahap |
| penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun |
| likuidasi. |
| Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kondisi financial distress perusahaan pada |
| umumnya menggunakan rasio keuangan perusahaan. Penelitian tentang kondisi financial |
| distress telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya oleh Luciana dan Kristijadi |
| (2003) yang menggunakan rasio-rasio keuangan yang digunakan oleh Platt dan Platt |
| Halaman 1 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| (2002). Rasio keuangan yang digunakan oleh Platt dan Platt (2002) adalah rasio keuangan |
| yang berasal dari informasi di dalam Neraca dan Laporan Rugi Laba. Penelitian serupa juga |
| dilakukan oleh Luciana dan Meliza (2003), yang menggunakan rasio keuangan untuk |
| memprediksi kinerja keuangan perusahaan pasca IPO. Dari beberapa penelitian yang ada |
| belum ada penelitian yang menggunakan rasio keuangan yang berasal dari informasi |
| laporan arus kas. Penelitian ini berusaha untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang manfaat |
| rasio keuangan yang berasal dari informasi laporan arus kas untuk memprediksi kondisi |
| financial distress suatu perusahaan. |
| Penelitian yang dilakukan oleh Hofer (1980) dan Whitaker (1999) mendefinisikan |
| financial distress sebagai suatu kondisi perusahaan mengalami laba bersih (net income) |
| negatif selema beberapa tahun. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Luciana (2004) |
| mendefinisikan kondisi financial distress sebagai suatu kondisi dimana perusahaan |
| mengalami delisted akibat laba bersih dan nilai buku ekuitas negatif berturut-turut serta |
| perusahaan tersebut telah di merger. Dari beberapa penelitian yang telah ada, belum ada |
| penelitian yang berusaha untuk menggabungkan beberapa penyebab kondisi financial |
| distress yaitu karena laba bersih negatif berturut dan nilai buku ekuitas negatif berturut- |
| turut. Penelitian ini berusaha menguji variabel-variabel rasio keuangan untuk memprediksi |
| kondisi financial distress dengan 2 kondisi yaitu laba bersih negatif dan nilai buku ekuitas |
| negatif. Karena penggunaan 2 kondisi financial distress ini maka penelitian ini tidak bisa |
| menggunakan regeresi logistik, karena dalam penelitian ini variabel dependen |
| dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu perusahaan yang tidak mengalami kondisi |
| financial distress, perusahaan yang mengalami kondisi financial distress yang ditunjukkan |
| dengan laba bersih negatif selama beberapa tahun dan perusahaan yang mengalami kondisi |
| financial distress yang ditunjukkan dengan nilai buku ekuitas negatif selama beberapa |
| tahun. |
| Halaman 2 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model logit dengan menggunakan |
| rasio keuangan yang berasal dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas untuk |
| memprediksikan financial distress antar industri. Financial distress merupakan variabel |
| dependen kategori dalam model ini. Motivasi dilakukan penelitian ini adalah untuk |
| mengetahui apakah rasio keuangan yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi memiliki |
| daya klasifikasi yang lebih tinggi daripada rasio keuangan yang berasal dari laporan arus |
| kas dalam memprediksikan kondisi financial distress suatu perusahaan. Sedangkan |
| kontribusi dari penelitian ini adalah memberikan informasi bagi pihak internal dan |
| eksternal perusahaan mengenai rasio keuangan (baik dari neraca, laporan laba rugi dan |
| laporan arus kas) yang sangat dominan dalam memprediksikan financial distress. |
| KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS |
| Manfaat Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Perusahaan |
| Penggunaan rasio keuangan untuk memprediksi kinerja perusahaan telah banyak dilakukan |
| oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Haryati (2002) berusaha untuk |
| menganalisis: apakah terdapat perbedaan bermakna kinerja keuangan yang diukur dari rasio |
| cadangan penghapusan kredit terhadap kredit, ROA, efisiensi dan LDR antar bank |
| kelompok kategori A, B dan C. Hasil dari penelitian ini adalah empat rasio keuangan yang |
| digunakan ternyata rasio ROA, efisiensi dan LDR mempunyai perbedaan yang signifikan |
| diantara bank-bank dalam kategori A, B dan C. |
| Penelitian ini juga berusaha menguji apakah terdapat perbedaan rasio keuangan antara |
| perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami |
| financial distress. Tujuan dilakukan uji beda dalam penelitian ini adalah banyaknya jumlah |
| rasio keuangan yang digunakan untuk memprediksi, sehingga penelitian ini hanya |
| menggunakan rasio keuangan yang berbeda secara statistik saja untuk dimasukkan dalam |
| Halaman 3 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| model Multinomial Logit. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini merujuk |
| penelitian yang dilakukan oleh Platt dan Platt (2002) dan Luciana dan Kristijadi (2003), |
| yang memberikan bukti bahwa rasio keuangan profit margin, likuiditas, efisiensi, |
| profitabilitas, financial leverage, posisi kas dan pertumbuhan dapat digunakan untuk |
| menilai kinerja perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak |
| mengalami financial distress. Berdasarkan analisis dan temuan penelitian terdahulu, maka |
| hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut: |
| H1: Variabel rasio keuangan perusahaan secara statistis signifikan berbeda antara |
| perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dan perusahaan yang |
| tidak mengalami kondisi financial distress. |
| Prediksi Financial Distress dan Penelitian Terdahulu |
| Financial distress terjadi sebelum kebangkrutan. Umumnya model financial distress |
| berpegang pada data-data kebangkrutan, karena data-data ini mudah diperoleh. Altman, |
| Marco dan Varetto (1994) dan Yang, Platt dan Platt (1999) menggunakan model neural |
| network untuk membedakan perusahaan yang gagal dan tidak gagal. Pengguna dari model |
| ini termasuk kreditur, suplier yang berfokus pada repayment dan investor potensial. Model |
| ini memberikan keuntungan untuk berbagai macam aplikasi seperti: Pemilihan portfolio |
| (Platt dan Platt, 1991); Penilaian kredit (Altman dan Haldeman, 1995); Perubahan |
| manajemen (Platt dan Platt, 2000). |
| Penelitian kesulitan perusahaan pada umumnya terfokus pada masalah restrukturisasi |
| keuangan (Brown, James dan Mooradian, 1992) dan perubahan manajemen (Gilson, 1989). |
| Terdapat sedikit sekali penelitian yang menghasilkan model untuk memprediksi financial |
| distress. Terbatasnya usaha untuk memprediksikan financial distress ini disebabkan pada |
| tidak adanya definisi yang konsisten ketika perusahaan berada dalam tahap penurunan. |
| Halaman 4 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| Dalam penelitian yang terdahulu, untuk melakukan pengujian apakah suatu perusahaan |
| mengalami financial distress dapat ditentukan dengan berbagai cara, seperti: Lau (1987) |
| dan Hill et al. (1996) menggunakan adanya pemberhentian tenaga kerja atau |
| menghilangkan pembayaran deviden; Asquith, Gertner dan Scharfstein (1994) |
| menggunakan interest coverage ratio untuk mendefinisikan financial distress; Whitaker |
| (1999) mengukur financial distress dengan cara adanya arus kas yang lebih kecil dari utang |
| jangka panjang saat ini; John, Lang dan Netter (1992) mendefinisikan financial distress |
| sebagai perubahan harga ekuitas. |
| Platt dan Platt (2002) melakukan penelitian terhadap 24 perusahaan yang mengalami |
| financial distress dan 62 perusahaan yang tidak mengalami financial distress, dengan |
| menggunakan model logit mereka berusaha untuk menentukan rasio keuangan yang paling |
| dominan untuk memprediksi adanya financial distress. Temuan dari penelitian ini adalah: |
| Variabel EBITDA/sales, current assets/current liabilities dan cash flow growth rate |
| memiliki hubungan negatif terhadap kemungkinan perusahaan akan mengalami financial |
| distress. Semakin besar rasio ini, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami |
| financial distress. Sedangkan Variabel net fixed assets/total assets, long-term debt/equity |
| dan notes payable/total assets memiliki hubungan positif terhadap kemungkinan |
| perusahaan akan mengalami financial distress. Semakin besar rasio ini maka semakin |
| besar kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. |
| Penelitian mengenai kondisi financial distress di Indonesia telah dilakukan oleh |
| Luciana (2004), Luciana dan Meliza (2003), serta Luciana dan Kristijadi (2003). Penelitian |
| yang dilakukan oleh Luciana (2004), memproksikan kondisi financial distress sebagai |
| kondisi perusahaan yang telah delisted pada tahun 1999-2002. Hasil penelitian ini |
| memberikan bukti bahwa rasio net income/total asset, shareholder equity/total assets, dan |
| Halaman 5 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| total debt/total asset dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas perusahaan yang |
| mengalami delisted. |
| Luciana dan Meliza (2003) juga melakukan penelitian yang serupa, hanya saja kondisi |
| financial distress suatu perusahaan diwakili oleh 3 kelompok perusahaan dan 1 kelompok |
| perusahaan kontrol sebagai pembanding. Keempat kelompok perusahaan tersebut yaitu: |
| Kelompok pertama diwakili oleh perusahaan yang mengalami net income negatif selama 2 |
| tahun berturut-turut; Kelompok kedua diwakili oleh perusahaan yang mengalami net |
| income negatif dan nilai buku ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut.; Kelompok |
| ketiga diwakili oleh perusahaan yang delisted; dan Kelompok keempat diwakili oleh |
| perusahaan yang masih tetap aktif serta tidak mengalami net income negatif dan nilai buku |
| ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut. Penelitian yang dilakukan oleh Luciana dan |
| Meliza (2003) memberikan bukti bahwa rasio net income/total asset, shareholder |
| equity/total assets, retained earning/total asset, dan total debt/total asset dapat digunakan |
| untuk memprediksi probabilitas perusahaan yang mengalami kondisi financial distress. |
| Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Luciana dan Kristijadi (2003), penelitian |
| ini membentuk 12 persamaan dari 20 rasio keuangan. Penelitian ini memberikan bukti |
| bahwa dari keduabelas persamaan regresi yang dibentuk menunjukkan bahwa rasio-rasio |
| keuangan dapat digunakan untuk memprediksikan financial distress suatu perusahaan. |
| Karena itu hipotesis dalam penelitian tersebut dapat diterima, bahwa rasio-rasio keuangan |
| dapat digunakan untuk memprediksikan kondisi financial distress suatu perusahaan. |
| Sedangkan tambahan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel rasio keuangan |
| yang paling dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan adalah: rasio |
| profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan penjualan (NI/S), rasio financial leverage |
| yaitu hutang lancar dibagi dengan total aktiva (CL/TA), rasio likuiditas yaitu aktiva lancar |
| Halaman 6 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| dibagi dengan hutang lancar (CA/CL), rasio pertumbuhan yaitu rasio pertumbuhan laba |
| bersih dibagi dengan total aktiva (GROWTH NI/TA). |
| Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali rasio keuangan profit margin, |
| likuiditas, efisiensi, profitabilitas, financial leverage, posisi kas dan pertumbuhan dapat |
| digunakan untuk menilai kinerja perusahaan yang mengalami financial distress dan |
| perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Perbedaannya adalah kondisi financial |
| distress yang digunakan dalam penelitian ini adalah diwakili oleh dua kondisi. Kondisi |
| financial distress pertama yaitu perusahaan mengalami kerugian selama 2 tahun berturut, |
| sedangkan kondisi financial distress kedua yaitu perusahaan mengalami kerugianan dan |
| nilai buku ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut. Berdasarkan analisis dan temuan |
| penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut: |
| H2: Rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas kondisi |
| financial distress suatu perusahaan. |
| METODA PENELITIAN |
| Data Penelitian |
| Penelitian ini mengambil data sekunder berupa laporan keuangan periode 1998-2001 yang |
| dipublikasikan. Periodisasi data penelitian yang mencakup data periode tahun 1998 sampai |
| 2001 dipandang cukup mewakili untuk memprediksi financial distress, karena pada |
| periode-periode tersebut merupakan periode krisis ekonomi yang terjadi di negara |
| Indonesia dan memiliki dampak terhadap kinerja keuangan seluruh perusahaan yang |
| terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: data |
| sekunder berupa laporan keuangan tahunan meliputi laporan rugi laba, neraca dan laporan |
| arus kas mulai tahun 1998-2001. |
| Halaman 7 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| Populasi dan Sampel Penelitian |
| Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan |
| memiliki laporan keuangan pada tahun 1998-2001. Sedangkan sampel dari penelitian ini |
| perusahaan yang mengalami financial distress dikategorikan dalam 2 kelompok, sesuai |
| dengan penelitian yang dilakukan oleh Luciana Spica dan Meliza Silvy (2003): |
| 1. Kelompok pertama adalah perusahaan yang selama 2 tahun berturut-turut mengalami |
| laba bersih (net income) negatif. |
| 2. Kelompok kedua adalah perusahaan yang selama 2 tahun berturut-turut mengalami laba |
| bersih (net income) negatif dan nilai buku ekuitas negatif. |
| Dasar dari penentuan kondisi financial distress kedalam dua kelompok ini didasarkan |
| atas argumentasi bahwa apabila perusahaan mengalami kerugian dan nilai buku ekuitas |
| yang negatif selama 2 tahun berturut-turut menandakan kinerja keuangan yang kurang baik, |
| dan apabila hal ini tidak menjadi perhatian perusahaan untuk melakukan perbaikan maka |
| perusahaan dapat mengalami kondisi yang lebih buruk lagi yaitu kebangkrutan. Hal ini |
| mendukung penjelasan diawal bahwa kondisi financial distress terjadi sebelum |
| kebangkrutan. Sehingga penelitian ini berusaha untuk memberikan suatu model yang dapat |
| digunakan perusahaan untuk memprediksi kondisi financial distress sebelum sampai pada |
| kondisi kebangkrutan. |
| Dalam penelitian ini juga akan memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki |
| karakteristik item pelaporan akuntansi yang mendekati sama. Sebagai kontrol juga dipilih |
| perusahaan yang sehat pada tahun 2000-2001. Data laporan keuangan tahun 2000-2001 |
| digunakan sebagai pedoman penentuan apakah suatu perusahaan mengalami financial |
| distress atau tidak. Sedangkan data laporan keuangan tahun 1998-1999 adalah merupakan |
| data yang akan diolah. Berdasarkan kriteria diatas maka sampel penelitian berjumlah 81 |
| perusahaaan dengan rincian sebagai berikut: kelompok perusahaan yang tidak mengalami |
| Halaman 8 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| kondisi financial distress adalah 43 perusahaan, perusahaan yang mengalami kondisi |
| financial distress pada kelompok pertama adalah 14 perusahaan dan perusahaan yang |
| mengalami kondisi financial distress pada kelompok kedua adalah 24 perusahaan. |
| Perumusan Variabel |
| Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi financial distress |
| perusahaan yang merupakan variabel kategori, 0 untuk perusahaan sehat dan 1 dan 2 untuk |
| perusahaan yang mengalami financial distress. |
| Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan dari |
| laporan laba rugi, neraca dan arus kas. Rasio keuangan dari informasi laporan laba rugi dan |
| neraca yang digunakan dalam penelitian ini adalah profit margin, likuiditas, efisiensi, |
| profitabilitas, financial leverage, posisi kas dan pertumbuhan. Ketujuh kelompok rasio ini |
| digunakan dikarenakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Platt dan Platt (2002) dan |
| Luciana dan Kristijadi (2003) memberikan bukti bahwa ketujuh kelompok rasio ini dapat |
| digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress suatu perusahaan. Rasio keuangan |
| perusahaan yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi sesuai dengan penelitian yang |
| dilakukan oleh Platt dan Platt (2002) dan Luciana dan Kristijadi (2003): |
| 1. Profit margin meliputi: |
| a. Laba bersih / penjualan (NI/S). |
| 2. Likuiditas meliputi: |
| a. Aktiva lancer / kewajiban lancar (CA/CL). |
| b. Modal kerja (aktiva lancar – kewajiban lancar) / total aktiva (WC/TA). |
| c. Aktiva lancer / total aktiva (CA/TA). |
| d. Aktiva tetap bersih / total Aktiva (NFA/TA). |
| 3. Efisiensi meliputi: |
| Halaman 9 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| a. Penjualan / total aktiva (S/TA). |
| b. Penjualan / aktiva lancar (S/CA). |
| c. Penjualan / modal kerja (S/WC). |
| 4. Profitabilitas meliputi: |
| a. Laba bersih / total aktiva (NI/TA). |
| b. Laba bersih / ekuitas saham (NI/EQ). |
| 5. Financial Leverage meliputi: |
| a. Total hutang / total aktiva (TL/TA). |
| b. Notes Payable / total aktiva (NP/TA). |
| c. Notes Payable / total hutang (NP/TL). |
| d. Ekuitas saham / total aktiva (EQ/TA). |
| 6. Posisi kas meliputi: |
| a. Kas / hutang lancar (CASH/CL). |
| b. Kas / total aktiva (CASH/TA). |
| 7. Pertumbuhan meliputi: |
| a. Prosentase pertumbuhan penjualan (GROWTH-S). |
| b. Prosentase pertumbuhan laba bersih dibagi total aktiva (GROWTH NI/TA). |
| Penelitian ini juga memasukkan rasio keuangan yang berasal dari informasi laporan |
| arus untuk memberikan bukti bahwa rasio keuangan yang berasal dari informasi laporan |
| arus kas juga dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress suatu |
| perusahaan. Sedangkan rasio keuangan yang berasal dari laporan arus kas yang digunakan |
| berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nur Fadjrih (1999): |
| 1. Aktivitas operasi meliputi: |
| a. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/hutang lancar (CFFO/CL). |
| b. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/total hutang (CFFO/TL). |
| Halaman 10 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| c. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/total sumber dana (CFFO/TS). |
| d. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/total aktiva(CFFO/TA). |
| e. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/ekuitas pemilik (CFFO/EQ). |
| f. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/penjualan (CFFO/S). |
| g. Arus kas bersih dari aktivitas operasi/bunga (CFFO/I) |
| 2. Aktivitas investasi meliputi: |
| a. Investasi aktiva tetap/aktiva tetap (IPPE/PPE) |
| b. Investasi aktiva tetap/total penggunaan dana (IPPE/TU). |
| c. Perubahan modal kerja/ total penggunaan dana (CHWC/TU). |
| d. Penghapusan aktiva tetap/ total sumber dana (RPPE/TS). |
| 3. Aktivitas pendanaan meliputi: |
| a. Perolehan hutang/total sumber dana (DI/TS) |
| b. (Perolehan hutang – pembayaran hutang)/total sumber dana (NetDebt/TS). |
| Teknik Analisis dan Model Analisis |
| Pengujian Hipotesis I |
| Analisis awal dilakukan sebelum pengujian hipotesis 2 adalah menguji apakah terdapat |
| perbedaan rasio keuangan baik yang berasal dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus |
| kas antara ketiga kelompok perusahaan dengan tehnik analisis Manova. Variabel rasio |
| keuangan yang secara statis signifikan berbeda antara kelompok 1, 2, dan 3, akan |
| dimasukkan dalam model untuk memprediksi kondisi financial distress. |
| Pengujian Hipotesis II |
| Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap. Pengujian pada tahap 1 |
| pertama adalah menguji daya klasifikasi dan signifikansi dari rasio keuangan yang berasal |
| Halaman 11 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| dari neraca dan laporan laba rugi. Pada tahap 2 adalah menguji daya klasifikasi dan |
| signifikansi dari rasio keuangan yang berasal dari laporan arus kas. Sedangkan pengujian |
| pada tahap 3 adalah menguji daya klasifikasi dan signifikansi dari rasio keuangan yang |
| berasal dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Model yang digunakan dalam |
| penelitian ini yaitu: |
| Model 1: |
| Zj = b |
| X |
| + b |
| X |
| + …. + b |
| X |
| j1 |
| 1 |
| j2 |
| 2 |
| jn |
| n |
| j = kelompok perusahaan mulai 1 sampai 3 yaitu: |
| Status 0 = Perusahaan non financial distress |
| Status 1 = Perusahaan financial distress kelompok 1 |
| Status 2 = Perusahaan financial distress kelompok 2 |
| X |
| ……. X |
| = rasio keuangan neraca dan laporan laba rugi |
| 1 |
| n |
| P |
| = exp(Z |
| )/ |
| exp(Z |
| ) |
| j |
| j |
| j |
| j=1 |
| j |
| Model 2: |
| Zj = b |
| X |
| + b |
| X |
| + …. + b |
| X |
| j1 |
| 1 |
| j2 |
| 2 |
| jn |
| n |
| j = kelompok perusahaan mulai 1 sampai 3 yaitu: |
| Status 0 = Perusahaan non financial distress |
| Status 1 = Perusahaan financial distress kelompok 1 |
| Status 2 = Perusahaan financial distress kelompok 2 |
| X |
| ……. X |
| = rasio keuangan laporan arus kas |
| 1 |
| n |
| P |
| = exp(Z |
| )/ |
| j |
| exp(Z |
| ) |
| j |
| j |
| j=1 |
| j |
| Model 3: |
| Zj = b |
| X |
| + b |
| X |
| + …. + b |
| X |
| j1 |
| 1 |
| j2 |
| 2 |
| jn |
| n |
| Halaman 12 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| j = kelompok perusahaan mulai 1 sampai 3 yaitu: |
| Status 0 = Perusahaan non financial distress |
| Status 1 = Perusahaan financial distress kelompok 1 |
| Status 2 = Perusahaan financial distress kelompok 2 |
| X |
| ……. X |
| = rasio keuangan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas |
| 1 |
| n |
| P |
| = exp(Z |
| )/ |
| exp(Z |
| ) |
| j |
| j |
| j |
| j=1 |
| j |
| Adapun pengujian secara statistik terhadap hipotesis yang dikemukan sebelumnya |
| dengan langkah-langkah sebagai berikut: analisa data dilakukan dengan menilai kelayakan |
| model regresi, menguji koefisien regresi, dan menganalisis daya klasifikasi model prediksi |
| untuk masing-masing kelompok. |
| PENGUJIAN EMPIRIS DAN HASIL |
| Pengujian Hipotesis I |
| Pengujian hipotesis I dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan rasio keuangan |
| perusahaan (yang berasal dari neraca, laporan rugi laba dan laporan arus kas) antara ketiga |
| kelompok perusahaan dengan tehnik analisis Manova. Hasil pengujian Manova untuk rasio |
| keuangan yang berasal laporan arus kas tampak pada tabel 1 berikut ini. |
| Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rasio CFFOCL, |
| CFFOTL, CFFOTS dan CFFOTA untuk perusahaan pada kelompok 1, 2 dan 3 pada tingkat |
| signifikansi 5%. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan rasio |
| keuangan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress baik karena laba |
| bersih negatif selama 2 tahun berturut-turut ataupun perusahaan yang laba dan nilai buku |
| ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut dengan perusahaan yang tidak mengalami |
| kondisi financial distress. |
| Halaman 13 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| Tabel 1 |
| Hasil Pengujian Manova Rasio Keuangan yang Berasal dari Laporan Arus Kas |
| Variabel F Hitung Signifikansi |
| CFFOCL 33.675 0.000 |
| CFFOTL 27.757 0.000 |
| CFFOTS 6.476 0.012 |
| CFFOTA 10.148 0.002 |
| CFFOEQ 0.743 0.390 |
| CFFOS 0.046 0.831 |
| CFFOI 1.391 0.240 |
| IPPEPPE 0.655 0.420 |
| IPPETU 1.454 0.230 |
| CHWCTU 0.965 0.330 |
| RPPETS 0.030 0.862 |
| DITS 0.132 0.717 |
| NTDEBTTS 1.202 0.275 |
| Sedangkan hasil pengujian Manova untuk rasio keuangan yang berasal laporan rugi |
| laba dan neraca tampak pada tabel 2. Berdasarkan tabel 2 berikut ini, menunjukkan bahwa |
| terdapat perbedaan rasio CACL, WCTA, CATA, NFATA, STA, NITA, NIEQ, TLTA, |
| CASHCL dan CASHTA untuk perusahaan pada kelompok 1, 2 dan 3 pada tingkat |
| signifikansi 5%. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan rasio |
| keuangan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress baik karena laba |
| bersih negatif selama 2 tahun berturut-turut ataupun perusahaan yang laba dan nilai buku |
| ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut dengan perusahaan yang tidak mengalami |
| kondisi financial distress. |
| Halaman 14 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| Tabel 2 |
| Hasil Pengujian Manova Rasio Keuangan yang Berasal dari Laporan Laba Rugi dan |
| Neraca |
| Variabel F Hitung Signifikansi |
| NIS 1.409 0.237 |
| CACL 47.514 0.000 |
| WCTA 113.565 0.000 |
| CATA 52.626 0.000 |
| NFATA 30.809 0.000 |
| STA 5.515 0.020 |
| SCA 0.113 0.737 |
| SWC 0.636 0.426 |
| NITA 71.929 0.000 |
| NIEQ 16.142 0.000 |
| TLTA 102.704 0.000 |
| NPTL 1.679 0.197 |
| EQTA 2.192 0.141 |
| CASHCL 38.364 0.000 |
| CASHTA 34.626 0.000 |
| GROWTHS 0.017 0.897 |
| GROWTHNITA 0.275 0.601 |
| NPTA 0.006 0.938 |
| Pengujian Hipotesis II |
| Pengujian hipotesis II dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 model. Pengujian model |
| pertama adalah menguji daya klasifikasi dan signifikansi dari rasio keuangan yang berasal |
| dari neraca dan laporan laba rugi. Pengujian model kedua adalah menguji daya klasifikasi |
| dan signifikansi dari rasio keuangan yang berasal dari laporan arus kas. Sedangkan |
| pengujian model ketiga adalah menguji daya klasifikasi dan signifikansi dari rasio |
| keuangan yang berasal dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. |
| Model Pertama |
| Hasil analisis model multinomial logit untuk model pertama (rasio keuangan yang berasal |
| dari laporan rugi laba dan neraca) adalah sebagai berikut: untuk model rasio keuangan yang |
| berasal dari laporan rugi laba dan neraca memiliki angka –2LL pada model awal (intercept |
| Halaman 15 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| only) sebesar 323.995 dan angka –2LL pada model final sebesar 175.107. Karena hasil ini |
| menunjukkan adanya penurunan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model yang |
| menggunakan rasio keuangan yang berasal dari laporan rugi laba dan neraca ini |
| menunjukkan model multinomial logit yang lebih baik. |
| Nilai Nagelkerke untuk model ini sebesar 0,695 yang berarti variabilitas variabel |
| dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 69,5%. |
| Secara keseluruhan model ini memiliki daya klasifikasi sebesar 79%. Berdasarkan nilai |
| Nagelkarke tersebut dapat dikatakan bahwa variabel rasio keuangan yang berasal dari |
| laporan rugi laba dan neraca |
| dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial |
| distress perusahaan. |
| Hasil pengujian regresi multinomial logit pada tabel 3 menunjukkan bahwa : |
| 1. Variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 1 dengan |
| kelompok 2, dan 3 hanyalah variabel TLTA saja, yaitu variabel yang secara statistis |
| signifikan pada tingkat 5%. Variabel TLTA mempunyai hubungan negatif dan secara |
| statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 2 dan 3 artinya |
| semakin rendah rasio total liabilities terhadap total asset (TLTA), maka akan semakin |
| tinggi probabilitas perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 2 dan 3. |
| 2. Sedangkan variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 2 |
| dengan kelompok 3 ternyata juga hanya variabel TLTA, dimana merupakan variabel |
| yang secara statistis signifikan pada tingkat 5%. Variabel ini mempunyai hubungan |
| negatif dan secara statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok |
| 3 artinya semakin rendah total liabilities terhadap total asset (TLTA) perusahaan |
| maka akan semakin tinggi probabilitas perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 3. |
| Halaman 16 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| TABEL 3 |
| HASIL PENGUJIAN REGRESI MULTINOMIAL LOGIT MODEL 1 (RASIO |
| KEUANGAN YANG BERASAL DARI LAPORAN RUGI LABA DAN NERACA) |
| Kelompok 1 VS |
| Kelompok 2 |
| Kelompok 2 dan 3 |
| VS Kelompok 3 |
| B Sig. B Sig. |
| Intercept 2.216 0.220 0.275 0.837 |
| CACL 0.002647 0.791 0.003686 0.715 |
| WCTA -0.007086 0.722 -0.01119 0.496 |
| CATA 0.04790 0.109 0.04505 0.105 |
| NFATA -0.008222 0.705 0.02657 0.102 |
| STA 0.0006884 0.858 0.002674 0.463 |
| NITA 0.05161 0.259 -0.01661 0.661 |
| NIEQ 0.002803 0.509 0.0036740 0.358 |
| TLTA -0.06054 0.001* -0.04657 0.003* |
| CASHCL -0.003006 0.926 -0.004044 0.913 |
| CASHTA 0.09697 0.208 -0.07408 0.465 |
| -2 Log Likelihood (Intercept Only) 323.995 |
| -2 Log Likelihood (Final) 175.107 |
| Nagelkerke 0.695 |
| Model I (Rasio Keuangan yang Berasal dari |
| Laporan Laba Rugi dan Neraca) |
| Jumlah Observasi % |
| Daya Klasifikasi Kelompok 1 78 90.7% |
| Daya Klasifikasi Kelompok 2 11 39.3% |
| Daya Klasifikasi Kelompok 3 39 81.3% |
| Total Daya Klasifikasi 128 79.0% |
| * Signifikan pada tingkat 5% |
| Analisis lebih lanjut berkaitan dengan daya klasifikasi untuk kelompok 1, kelompok |
| 2, dan kelompok 3. Model multinomial logit dengan variabel rasio keuangan yang berasal |
| dari laporan rugi laba dan neraca memiliki daya klasifikasi perusahaan: kelompok 1 sebesar |
| 90.7%; kelompok 2 sebesar 39.3%; dan kelompok 3 sebesar 81.3%. |
| Model Kedua |
| Hasil analisis model multinomial logit untuk model kedua (rasio keuangan yang berasal |
| dari laporan arus kas) adalah sebagai berikut: untuk menilai keseluruhan model (overall |
| model fit) adalah dengan membandingkan angka –2LL pada awal (intercept only) dengan |
| Halaman 17 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| angka –2LL pada model final. Apabila terjadi penurunan, maka dapat ditarik kesimpulan |
| bahwa model tersebut menunjukkan model multinomial logit yang baik. Untuk model ini |
| angka –2LL pada model awal (intercept only) sebesar 323.995 dan angka –2LL pada model |
| final sebesar 267.221 yang menunjukkan adanya penurunan, sehingga dapat ditarik |
| kesimpulan bahwa model ini menunjukkan model multinomial logit yang lebih baik. |
| Nilai Nagelkerke untuk model ini sebesar 0,342 yang berarti variabilitas variabel |
| dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 34,2%. |
| Secara keseluruhan model ini memiliki daya klasifikasi sebesar 58%. Berdasarkan nilai |
| Nagelkarke tersebut dapat dikatakan bahwa variabel rasio keuangan yang berasal dari |
| laporan arus kas dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress |
| perusahaan. |
| Hasil pengujian regresi multinomial logit pada tabel 4 menunjukkan bahwa : |
| 1. Variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 1 dengan |
| kelompok 2, dan 3 adalah variabel CFFOCL dan CFFOTA yang merupakan variabel |
| yang secara statistis signifikan pada tingkat 5%. Variabel CFFOCL mempunyai |
| hubungan positif dan secara statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada |
| kelompok 2 dan 3 artinya semakin tinggi free cash flow terhadap hutang lancar |
| perusahaan, maka semakin tinggi pula probabilitas perusahaan diklasifikasikan pada |
| kelompok 2 dan 3. Sedangkan variabel CFFOTA mempunyai hubungan negatif dan |
| secara statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 2 dan 3 |
| artinya semakin rendah rasio free cash flow terhadap total asset perusahaan, maka |
| semakin tinggi pula probabilitas perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 2 dan 3. |
| Sedangkan variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 2 |
| dengan kelompok 3 adalah variabel CFFOCL, yang merupakan variabel yang secara |
| statistis pada tingkat 5%. Variabel CFFOCL mempunyai hubungan positif dan secara |
| Halaman 18 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 3 artinya semakin tinggi |
| free cash flow terhadap hutang lancar perusahaan, maka semakin tinggi pula probabilitas |
| perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 3. kelompok 3 sebesar 60.4%. |
| TABEL 4 |
| HASIL PENGUJIAN REGRESI MULTINOMIAL LOGIT MODEL 2 (RASIO |
| KEUANGAN YANG BERASAL DARI LAPORAN ARUS KAS) |
| Kelompok 1 VS |
| Kelompok 2 |
| Kelompok 2 dan 3 |
| VS Kelompok 3 |
| B Sig. B Sig. |
| Intercept -0.108 0.698 -0.495 0.092 |
| CFFOCL 0.04191 0.025* 0.04207 0.042* |
| CFFOTL 0.03492 0.211 -0.01775 0.617 |
| CFFOTS -0.0002752 0.946 0.001365 0.778 |
| CFFOTA -0.09269 0.007* -0.07943 0.770 |
| -2 Log Likelihood (Intercept Only) 323.995 |
| -2 Log Likelihood (Final) 267.221 |
| Nagelkerke 0.342 |
| Metoda Tidak Langsung |
| Jumlah Observasi % |
| Daya Klasifikasi Kelompok 1 64 74.4% |
| Daya Klasifikasi Kelompok 2 1 3.6% |
| Daya Klasifikasi Kelompok 3 29 60.4% |
| Total Daya Klasifikasi 94 58.0% |
| * Signifikan pada tingkat 5% |
| Analisis lebih lanjut berkaitan dengan daya klasifikasi untuk kelompok 1, kelompok |
| 2, dan kelompok 3. Model multinomial logit dengan variabel rasio keuangan yang berasal |
| dari laporan arus kas memiliki daya klasifikasi perusahaan: kelompok 1 sebesar 74.4%; |
| kelompok 2 sebesar 3.6%; dan kelompok 3 sebesar 60.4%. |
| Model Ketiga |
| Hasil analisis model multinomial logit untuk model ketiga (rasio keuangan yang berasal |
| dari laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas) adalah sebagai berikut: untuk menilai |
| keseluruhan model (overall model fit) adalah dengan membandingkan angka –2LL pada |
| Halaman 19 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| awal (intercept only) dengan angka –2LL pada model final. Apabila terjadi penurunan |
| maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model tersebut menunjukkan model regresi yang |
| baik. Untuk model ini angka –2LL pada model awal (intercept only) sebesar 1708.909 dan |
| angka –2LL pada model final sebesar 1071.620 yang menunjukkan adanya penurunan, |
| sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model ketiga ini menunjukkan model regresi |
| yang lebih baik. |
| Nilai Nagelkerke untuk model metoda langsung ini sebesar 0,729 yang berarti |
| variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen |
| sebesar 72.9%. Hasil pengujian regresi multinomial logit pada Tabel 5 menunjukkan |
| bahwa: |
| 1. Variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 1 dengan |
| kelompok 2 dan 3 adalah variabel CFFOTL, CATA dan TLTA merupakan variabel |
| yang secara statistis signifikan pada tingkat 5%. Sedangkan variabel CFFOTS |
| merupakan variabel yang secara statistis signifikan pada tingkat 10%. Variabel CATA |
| mempunyai hubungan positif dan secara statistis signifikan dengan probabilitas |
| perusahaan pada kelompok 2 dan 3 artinya semakin tinggi rasio current asset to total |
| asset, maka akan semakin tinggi pula probabilitas perusahaan diklasifikasikan pada |
| kelompok 2 dan 3. Sedangkan variabel CFFOTL dan TLTA mempunyai hubungan |
| negatif dan secara statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 2 |
| dan 3 artinya semakin rendah rasio free cash flow terhadap total liabilities dan total |
| liabilities terhadap total asset perusahaan maka akan semakin tinggi probabilitas |
| perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 2 dan 3. |
| 2. Variabel-variabel yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok 2 dengan |
| kelompok 3 adalah variabel CATA dan TLTA merupakan variabel yang secara |
| statistis signifikan pada tingkat 5%. Sedangkan variabel CFFOCL, CFFOTL dan |
| Halaman 20 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| NFATA merupakan variabel yang secara statistis signifikan pada tingkat 10%. |
| Variabel CFFOCL dan CATA mempunyai hubungan positif dan secara statistis |
| signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 3 artinya semakin tinggi |
| tinggi rasio ini, maka semakin tinggi pula probabilitas perusahaan diklasifikasikan |
| pada kelompok 3.. Sedangkan Variabel CFFOTL dan TLTA mempunyai hubungan |
| negatif dan secara statistis signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kelompok 3 |
| artinya semakin tinggi free cash flow terhadap total hutang dan semakin tinggi rasio |
| total liabilities terhadap total asset perusahaan, maka akan semakin tinggi probabilitas |
| perusahaan diklasifikasikan pada kelompok 3. |
| Analisis lebih lanjut berkaitan dengan daya klasifikasi untuk kelompok 1, kelompk 2, |
| dan kelompok 3. Model langsung memiliki daya klasifikasi perusahaan: kelompok 1 |
| sebesar 90,7%; kelompok 2 sebesar 42,9%; kelompok 3 sebesar 81,3%. Secara keseluruhan |
| model metoda langsung memiliki daya klasifikasi sebesar 79,6%. |
| Berdasarkan ketiga model diatas menunjukkan bahwa model ketiga memiliki tingkat |
| daya klasifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan model 1 dan 2 yaitu sebesar 79,6%. |
| Hal ini mengindikasikan bahwa rasio keuangan yang berasal dari informasi laporan laba |
| rugi, neraca, dan laporan arus kas memiliki daya prediksi yang lebih tinggi apabila |
| digunakan secara bersama-sama untuk memprediksi kondisi financial distress. Temuan |
| lain dalam penelitian ini adalah model 1 memiliki daya klasifikasi yang lebih tinggi |
| dibandingkan model 2 yaitu model 1 sebesar 79% dan model 2 sebesar 58%, hal ini |
| mengindikasikan bahwa rasio keuangan yang berasal dari laporan laba rugi dan neraca |
| memiliki daya prediksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rasio keuangan yang berasal |
| dari informasi laporan arus kas. |
| Penelitian ini juga mendukung penelitian Luciana dan Meliza (2003) bahwa rasio |
| keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan pasca IPO. Penelitian ini |
| Halaman 21 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| juga memberi dukungan terhadap penelitian yang dilakukan oleh Luciana dan Kristijadi |
| (2003) dan Luciana (2004) bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi |
| kondisi financial distress suatu perusahaan. |
| TABEL 5 |
| HASIL PENGUJIAN REGRESI MULTINOMIAL LOGIT MODEL 3 (RASIO |
| KEUANGAN YANG BERASAL DARI LAPORAN LABA RUGI, NERACA DAN |
| LAPORAN ARUS KAS) |
| Kelompok 1 VS |
| Kelompok 2 |
| Kelompok 2 dan 3 |
| VS Kelompok 3 |
| B Sig. B Sig. |
| Intercept 0.400 0.846 -0.446 0.787 |
| CFFOCL 0.003384 0.189 0.05640 0.058** |
| CFFOTL -0.05284 0.028* -0.08992 0.060** |
| CFFOTS 0.01621 0.064** 0.006017 0.300 |
| CFFOTA -0.04991 0.363 -0.09320 0.567 |
| CACL 0.001314 0.904 0.004074 0.712 |
| WCTA -0.01575 0.485 -0.02687 0.143 |
| CATA 0.07760 0.027* 0.07045 0.035* |
| NFATA -0.004484 0.844 0.03093 0.084** |
| STA 0.001980 0.638 0.002790 0.458 |
| NITA 0.06336 0.183 -0.008214 0.852 |
| NIEQ 0.002125 0.598 0.004776 0.316 |
| TLTA -0.06359 0.001* -0.05716 0.003* |
| CASHCL 0.006314 0.865 -0.01138 0.793 |
| CASHTA 0.08808 0.259 -0.04039 0.705 |
| -2 Log Likelihood (Intercept Only) 323.995 |
| -2 Log Likelihood (Final) 162.859 |
| Nagelkerke 0.729 |
| Metoda Tidak Langsung |
| Jumlah Observasi % |
| Daya Klasifikasi Kelompok 1 78 90.7% |
| Daya Klasifikasi Kelompok 2 12 42.9% |
| Daya Klasifikasi Kelompok 3 39 81.3% |
| Total Daya Klasifikasi 129 79.6% |
| * Signifikan pada tingkat 5% |
| Halaman 22 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN |
| Simpulan |
| Penelitian ini berusaha untuk menguji daya klasifikasi rasio keuangan baik yang berasal |
| dari laporan laba rugi, neraca ataupun laporan arus kas untuk memprediksi kondisi |
| financial distress perusahaan dengan tehnik analisis Multinomial Logit. Kelompok |
| perusahaan yang mengalami financial distress dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu |
| 1. Perusahaan yang menagalami laba bersih negatif selama 2 tahun berturut-turut, dan |
| 2. Perusahaan yang mengalami laba bersih dan nilai buku ekuitas negatif selama 2 tahun |
| berturut-turut. |
| Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: |
| 1. Pada model pertama yaitu model yang memasukkan rasio keuangan yang berasal dari |
| laporan laba rugi dan neraca menunjukkan bahwa rasio TLTA dapat digunakan untuk |
| memprediksi kondisi financial distress perusahaan. Daya klasifikasi total model ini |
| adalah sebesar 79.0%. |
| 2. Pada model kedua yaitu model yang memasukkan rasio keuangan yang berasal dari |
| laporan arus kas menunjukkan bahwa rasio CFFOTA dan CFFOCL dapat digunakan |
| untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan. Daya klasifikasi total model |
| ini adalah sebesar 58.0%. |
| 3. Pada model ketiga yaitu model yang memasukkan rasio keuangan yang berasal dari |
| laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas menunjukkan bahwa rasio CATA, |
| TLTA, NFATA, CFFOCL, CFFOTS dan CFFOTL dapat digunakan untuk |
| memprediksi kondisi financial distress perusahaan. Daya klasifikasi total model ini |
| adalah sebesar 79,6%. |
| Halaman 23 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| Keterbatasan Penelitian dan Saran bagi Penelitian Selanjutnya |
| Adapun keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya adalah: |
| 1. Penelitian ini hanya menggunakan periode observasi selama 2 tahun dan periode |
| prediksi selama 2 tahun, sehingga untuk pengujian model prediksi masih belum dapat |
| menjelaskan secara sempurna rasio keuangan baik yang berasal dari laporan laba rugi, |
| neraca dan laporan arus kas untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan. |
| Untuk penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode prediksi dan periode |
| observasi. |
| 2. Penelitian ini memproksikan kondisi financial distress dengan 2 ukuran yaitu nilai |
| buku ekuitas dan laba operasi, sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat |
| menggunakan ukuran lain untuk memproksikan kondisi financial distress perusahaan. |
| Halaman 24 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| REFERENSI: |
| Altman, E. I. , dan R. Haldeman. 1995. " Corporate Credit Scoring Models: Approaches |
| and Test for Successful Implementation". Journal of Commercial Bank Lending |
| 77: 10-22. |
| ________ , G. Marco dan F. Varetto. 1994. "Corporate Distress Diagnosis: Comparisons |
| Using Linier Discriminant Analysis and Neural Network (the Italian Experience)". |
| Journal of Banking and Finance 18: 505-529. |
| Asquith P., R. Gertner dan D. Scharfstein. 1994. "Anatomy of Financial Distress: An |
| Examination of Junk-Bond Issuers". Quarterly Journal of Economics 109: 1189- |
| 1222. |
| Brown, D. T., C. M. James dan R. M. Mooradian. 1992. "The Information Content of |
| Distressed Restructurings Involving Public and Private Debt Claims". Journal of |
| Financial Economics 33: 92-118. |
| Financial Accounting Standard Boards. 1978. “Objective of Financial Reporting by |
| Business Enterprises”. Statement of Financial Accounting Concepts No. 1. |
| Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New |
| Jersey. |
| Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan |
| Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. |
| Gilson, S. C. 1989. "Management Turnover and Financial Distress". Journal of Financial |
| Economics 25: 241-262. |
| Hill, N. T., S. E. Perry, dan S. Andes. 1996. "Evaluating Firms in Financial Distress: An |
| Event History Analysis". Journal of Applied Business Research 12(3): 60-71. |
| Hofer, C. W. 1980. "Turnaround Strategies". Journal of Business Strategy 1: 19-31. |
| John, K, L. H. D. Lang and Netter, 1992. "The Voluntary Restructuring of Large Firms in |
| Response to Performance Decline". Journal of Finance 47: 891-917. |
| Lau, A. H. 1987. "A Five State Financial Distress Prediction Model". Journal of |
| Accounting Research 25: 127-138. |
| Luciana Spica Almilia. 2004. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi |
| Financial Distress Suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.” Jurnal |
| Riset Akuntansi Indonesia (JRAI). Vol 7. No.1. |
| ______________ dan Meliza Silvy. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi |
| Status Perusahaan Pasca IPO dengan Analisis Multinomial Logit.” Jurnal |
| Ekonomi dan Bisnis Indonesia (JEBI). Volume 18. No. 4. |
| Halaman 25 |
| Jurnal Ekonomi dan Bisnis |
| Vol. XII No. 1, Maret 2006 |
| ISSN: 0854 - 9087 |
| ______________ dan Kristijadi. 2003. “Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi |
| Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek |
| Jakarta.” Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI). Volume 7. No. 2. |
| Machfoedz, M. 1994. “The Usefulness of Financial Ratio in Indonesia”. Jurnal KELOLA. |
| September: 94-110. |
| Nur Fadjrih Asyik. 1999. “Tambahan Kandungan Informasi Rasio Arus Kas”. Jurnal Riset |
| Akuntansi Indonesia (JRAI). Vol 2. No. 2. |
| Platt, H., dan M. B. Platt. 1990. “Development of a Class of Stable Predictive Variables: |
| The Case of Bankruptcy Predictions.” Jurnal of Business Finance & Accounting. |
| 17: 31-51. |
| ________ . 1991. "A Linier Programming Approach to Bond Portfolio Selection". |
| Economic and Financial Computing 1: 71-84. |
| ________ , 2000. "Leveraged Buyout Failure Risk: Advice for Managers and Bankers". |
| Journal of Corporate Renewal 13: 8, 10, 13. |
| ________ , 2002. "Predicting Financial Distress". Journal of Financial Service |
| Professionals, 56: 12-15. |
| Whitaker, R. B. 1999. "The Early Stages of Financial Distress". Journal of Economics and |
| Finance, 23: 123-133. |
| Yang, A. R., M. B. Platt dan H. D. Platt. 1999. "Probabilistic Neural Networks in |
| Bankruptcy Prediction". Journal of Business Research 44: 67-74 |
| Halaman 26 |
thanks yah....nih membantu aq dlm proses skripsi
BalasHapusbagus postingannya, tp saya sau nanya!
BalasHapusbuku referensi untuk rasio-rasio arus kas dapat dari mana ya??? saya cari dibuku2 manajemen keuangan ko g da rasio IPPE/PPE, IPPE/TU dsb...
tolong dibantu y